Sunday, November 28, 2010

passion is the key.

passion
noun
1. a strong feeling or emotion 
2. something that is desired intensely 
 
passion = gairah
 
seperti judul post ini, passion itu adalah kunci
saya selalu menyinggung tentang passion, kenapa?
karena saya membaca buku René Suhardono? 
gak juga  
bukan cuma karena buku itu saya selalu menyinggung kata passion
 
buat saya passion itu ibarat kepompong yang membungkus ulat dengan aman dan nyaman
dimana passion itu membuat kita nyaman dan merasa aman di dalam hidup kita
emang sih rada lebay hehehehe..
cuma kalau hidup tanpa gairah itu sama aja hidup tanpa tujuan
yang ujung-ujungnya cuma jadi meaningless 
ga ada artinya, monoton, bosenin, malesin
 
jadi ngomong-ngomong soal passion ini,
habis baca artikel tentang profil ibu Sisca Soewitomo (iya ibu yang suka masak di tipi ini loh) di www.tabloidnova.com
saya jadi kembali berkobar-kobar *halah* untuk menyerukan AYO KEJAR PASSIONMU!
 
si ibu yang satu ini saya selalu tongkrongin dulu di tipi pagi-pagi tiap hari sabtu (atau minggu ya saya lupa) buat nonton acara masaknya hehehehe
maklum saya sih hobi banget nonton acara gituan (ketimbang sinetron hohoho)
soalnya si ibu ini bawainnya kok enak banget yah, kalem gitu keibuan heuheuuhee...
 
(kalau mau dibandingin sih si cooking mama kalah deh sama bu Sisca! ;p)
*masih dendam karena kalah mulu maen cooking mama di wii hahaha*
 


terus saya baca dua bagian artikel itu, artikel pertama isinya sih tentang background masa kecil ibu Sisca
ternyata oh ternyata, masa kecil saya dan ibu Sisca ga beda jauh hahaha *pede banget*
dari kecil si ibu suka banget ikut-ikutan masak memasak di rumahnya membantu ibu dan neneknya

saya juga loh bu gini-gini saya waktu kecil nimbrung mulu di dapur, antara ngerecokin yang masak dan bantuin perbandingannya 5:1 hahaa jadi lebih sering ngerecokin sebenernya

tapi kalau dipikir-pikir iya juga saya dari kecil udah suka masak memasak, ditandai dengan mainan masak-masakan saya yang bejibun jumlahnya!
dan belum puas dengan mainan masak-masakan dari plastik, biasanya saya waktu kecil suka colongan untuk main masak-masakan semi beneran pakai api, kaleng susu, tembikar, dan *korban* bunga dan daun di kebun depan rumah hehehe..
jadi saya biasa ambil batu bata disusun jadi mirip tungku, saya kasih lilin di tengah-tengah bagian "tungku" itu lalu saya taruh kaleng susu di atasnya, untuk merebus air, ceritanya mau masak sup
habis itu kalau ketauan mama/tante/pembantu saya otomatis saya dimarahi abis-abisan (tapi ga kapok-kapok heheheh)

nahhh dari situ saya makin besar, makin sering membantu di dapur hehehe..
kadang bantuin motong-motong atau aduk-aduk masakan di kompor
tapi karena namanya juga anak kecil, sempet kepotong pisau atau motongnya ga bener, trus baru sebentar aduk-aduk udah kepanasan hahahaha...
terus juga dulu suka bikin kue, maksudnya bantuin hehehe..
beranjak smp baru mulai centilnya bikinin cokelat valentine buat gebetan-gebetan hahahaha...
disitu deh saya mulai belajar bikin kue sendiri, masak sendiri
walau ngaco-ngaco dan sering gagal, tetep aja ga pernah bosen untuk masak memasak
jadi gak salah doong saya ngaku-ngaku mirip ama bu Sisca hehehehehe

di artikel pertama juga disitu bu Sisca bilang bahwa beliau sempat keluar dari fakultas kedokteran (yang merupakan cita-cita awalnya) demi untuk mengejar mimpinya, sebagai jago masak
disitu saya juga ada kemiripan hehe..
jadi awalnya saya kuliah itu niat banget 100000000% mau lulus sebagai interior designer, terus apa daya di tengah-tengah proses kuliah saya sempat pindah haluan ke communication design, terus sampe akhirnya mendarat di fine arts, yang merupakan passion saya sejak lama, yang sempat ditentang kedua orang tua saya

begitulah, jalan hidup seseorang bisa berubah dalam waktu singkat
tapi saya, seperti bu Sisca, tidak pernah menyesali keputusan yang diambil dulu

satu bagian kecil dari artikel itu yang benar-benar membuat saya berhenti dan berpikir sejenak adalah:
Membagi ilmu dapur buatku sangatlah menyenangkan. Ini membuatku dekat dengan ibu-ibu di seluruh Indonesia. Aku tak punya rahasia, semua ilmu dan resep kubagikan kepada mereka. Mengapa harus takut berbagi rahasia? Aku percaya, kok, rezeki sudah ada yang mengatur. Ibaratnya, penjual sayur yang jumlahnya banyak saja, punya rezekinya masing-masing.
wow, sangat jarang saya temui, orang yang begitu sangat amat ahli dalam suatu bidang, benar-benar mau berbagi kepada orang lain tanpa takut atau picik dalam membaginya
soalnya banyak banget orang-orang yang pernah saya temui di hidup saya, yang ahli, benar-benar ahli dalam suatu bidang, tapi buat berbagi ke orang lain aja susahnya minta ampun, sepertinya paranoid dan takut kalau ilmunya bisa diserap orang lain sampai habis *cape deee*

kalau saya sendiri, biasanya kalau ada orang bertanya tentang sesuatu yang saya fasih di bidang itu, saya berusaha membantu membagi rahasianya sebisa mungkin
karena buat saya, membagi ilmu dengan orang lain sama menyenangkannya dengan mendapatkan ilmu baru
lagipula dengan membagi ilmu tersebut, secara gak langsung saya bisa menemukan sisi lain dari apa yang sudah saya ketahui/fasih dan malah bisa semakin fasih dalam mengerti ilmu tersebut karena kita mengulang-ulang terus yang sudah dipelajari
sama seperti belajar tanpa akhir
dan itu indah
Itu sebabnya, mottoku adalah aku tak mau sombong. Aku belajar dari siapa saja. Aku justru terharu bila ilmu yang kubagikan bermanfaat bagi orang lain. Tak jarang, ibu-ibu yang datang di demo masakku mengatakan, ia berhasil mendapat penghasilan tambahan dari berjualan makanan berdasarkan resepku. Tak terkira senangnya aku.
kalau dari membaca artikel itu saya bisa merasa Sisca Soewitomo adalah sosok yang rendah hati, mau belajar, dan pekerja keras
buktinya beliau melakukan segala sesuatunya dari hati dan optimis
jarang loh ada orang yang 100% menekuni apa yang dia inginkan
dan ibu Sisca Soewitomo menunjukkan bahwa jika kita benar-benar mencintai sesuatu dari dalam hati yang paling dalam dan bekerja keras untuk mewujudkannya, menjalaninya, apapun yang kita kerjakan akan menjadi positif dan berhasil

apalagi bisa membahagiakan orang lain, itu sudah merupakan nilai plus
dan jelas, kebaikan akan kembali masuk ke hidup kita

dan untuk adanya artikel tersebut, saya merasa terpacu (lagi) untuk terus berusaha mewujudkan apa yang saya impikan, karena tidak ada yang mustahil
bahkan mimpi terbesar, terbizzare sekalipun

keep moving forward!

source

Profil Sisca Soewitomo Pt. I
Profil Sisca Soewitomo Pt. II

No comments: